Sabtu, 27 Juni 2015

BAGAIMANA NEGARA MAJU, JIKA RAKYATNYA MEMBENCI PRESIDENNYA

Kadang gue sendiri kebingungan waktu melihat salah seorang masyarakat mengolok-ngokok presiden. Apa sebenarnya yang dia pikirkan? Tapi, gue harus sadar bahwa "Wajar ketidakpuasan masyarakat terhadap pimpinannya digambarkan dengan perkataan yang keluar dari mulutnya".

Hal itu gue liat bukan hanya secara langsung, tapi gue liat dibeberapa media sosial seperti bm misalnya. Kenapa itu terjadi? Gak tau.

Nah inilah yang menjadi masalah!

Kalau menurut gue sih, keberhasilan suatu negara bukan dari Presidennya. Tapi, keberhasilan suatu negara itu tergantung kerjasama antara Presiden dan rakyatnya.

Nah, kalau dilihat saat ini, Indonesia banyak terjadi pertentangan antara Presiden dan Rakyat. Pengolok-olokkan terjadi. Sehingga Visi dan Misi dari presiden enggan ditaati rakyatnya sendiri. Dan visi misi presiden tersebut bakalan dilupakan sesaat, "malangnya nasibmu."

Terus bagaimana solusinya? Gak tau.

Seperti biasa, solusinya ada pada kesadaran diri kita masing-masing. Hehehe.

Ini gue dapet foto, dari bm.

Sabtu, 20 Juni 2015

OVER PENDUDUK

Ketika suatu kota semakin maju, maka kota tersebut akan semakin banyak penduduknya. Lama-kelamaan, sebuah kota akan dipenuhi orang-orang dari berbagai penjuru.

Bagimana kalau seandainya suatu kota tersebut "over penduduk"? Ya tentunya akan kita lihat hal-hal yang tidak nyaman untuk dipikirkan. Akan ada kemacetan, pengangguran dimana-mana, bahkan pengemispun berkeliaran dimana-mana. Teori itu cuma teori dibuat-buat, jangan dianggap serius.

Tapi, untuk "macet" sepertinya masuk akal. Bisa kita lihat seperti Jakarta yang sering macet, kurang lebih disebabkan karena penduduknya yang over. Sebagai kiasan "Banjarmasin yang masih berkembang saja sudah macet dimana-mana, apalagi Jakarta sebagai kota maju di Indonesia."

Segala upaya pemerintah untuk menanggulangi hal itu sudah dilakukan, tetapi itu harus didukung oleh masyarakatnya juga. Kalau gue sih, mendukung terus. Jadi kita semua harus ikut serta dan mendukung apa yang dilakukan pemerintah. Jadi, pemerintah dan masyarakat perlu saling mendukung.

Terus pemerintahnya juga, harus menggunakan APBD dengan semestinya.
Tapi masyarakat gak usah deh, cuek-cuekan dan berpikir "Bukan tugas kita".

(Gambar dibawah adalah saat macet panjang disekitaran Jl. A. Yani Banjarmasin Kalimantan Selatan)

SUARA JALANAN - TENTANG KEHIDUPAN

https://youtu.be/fambQ8l-qN0

Minggu, 14 Juni 2015

AKTIFIS BANJARMASIN YANG MENYUARAKAN "SAVE SERIBU SUNGAI"

Minggu pagi di kawasan siring Banjarmasin.

"SAVE SERIBU SUNGAI"

Itulah yang gue liat ditengah sungai besar kota Banjarmasin. Spanduk besar yang bertuliskan hal diatas yang ditarik sebuah perahu kayu dilengkapi 2 orang aktifis.

Pemandangan ini, yang gue anggap itu adalah sebuah perjuangan. Perjuangan untuk menentang mereka para masyarakat yang cuek bebek akan kebersihan sungai yang mengakibatkan pencemaran sungai, penyempitan sungai bahkan sampai penghilangan sungai sekalipun.

Seharusnya sebagai warga Banjarmasin, kita harus menjaga karakter kota kita. Ya dengan memelihara dan bersikap baik akan tempat kita tinggal. Eh malah, kebanyakan dari kita menganggap, sungai di Banjarmasin adalah tempat sampah.

Stop Goblok!! SAVE SERIBU SUNGAI!! Hehe