Kadang gue sendiri kebingungan waktu melihat salah seorang masyarakat mengolok-ngokok presiden. Apa sebenarnya yang dia pikirkan? Tapi, gue harus sadar bahwa "Wajar ketidakpuasan masyarakat terhadap pimpinannya digambarkan dengan perkataan yang keluar dari mulutnya".
Hal itu gue liat bukan hanya secara langsung, tapi gue liat dibeberapa media sosial seperti bm misalnya. Kenapa itu terjadi? Gak tau.
Nah inilah yang menjadi masalah!
Kalau menurut gue sih, keberhasilan suatu negara bukan dari Presidennya. Tapi, keberhasilan suatu negara itu tergantung kerjasama antara Presiden dan rakyatnya.
Nah, kalau dilihat saat ini, Indonesia banyak terjadi pertentangan antara Presiden dan Rakyat. Pengolok-olokkan terjadi. Sehingga Visi dan Misi dari presiden enggan ditaati rakyatnya sendiri. Dan visi misi presiden tersebut bakalan dilupakan sesaat, "malangnya nasibmu."
Terus bagaimana solusinya? Gak tau.
Seperti biasa, solusinya ada pada kesadaran diri kita masing-masing. Hehehe.
Ini gue dapet foto, dari bm.