|
Gue ketemu di Google foto diatas, jadi langsung gue share aja. |
Suatu kehormatan buat gue, bisa
ketemu sama penulis 99 Cahaya di Langit Eropa. Awalnya pada acara bookfair dan
mas Rangga yang di Undang Gramedia ke Bookfair Banjarbaru tersebut melakukan
talk show tapi sekarang mas Rangga sudah pada sesi tanya jawab. Gue gak mau
ketinggalan untuk bertanya dimomen tersebut. Dan gue bertanya.
"Mungkin ada
saran untuk penulis agar tulisannya tersebut bisa menjadi tulisan yang
berkualitas" jauh berbeda dengan pertanyaan orang-orang yang
sebelumnya bertanya. Dan akhirnya mas Rangga menjawab.
"Mas Bambang
penulis juga?"
"Iya mas rangga, masih proses"
"Bagus
banget" Menyanjung, lalu melanjutkan "Jadi ya mas bambang, menulis itu harus dengan perasaan bukan
dalam keadaan terpaksa. Hanum, disaat menulis, dia sampai mengeluarkan air mata
saking dia merasakan kejadian yang dia tulis. Jadi lembaran buku itu sudah
biasa basah, karena hal itu" Lalu dia meneruskan "Satu lagi, harus dikejar deadline. Contohnya saja, saat kita
dikejar deadline kita akan lebih cepat menulis apa yang ingin kita tulis. Tanpa
kita sadari, sebenarnya kita sedang berlatih dan akhirnya terbiasa. Bahkan
salah satu buku yang kami terbitkan ada yang ditulis dengan waktu 1 bulan
saja".
Gue terkagum-kagum, gak masuk akal buku tebel bisa
diselesein dalam 1 bulan, tapi itu nyatanya.
Jawaban dari pertanyaan gue udah selesai dan lanjut
kepertanyaan orang lain. Abis itu gue langsung menyapa mba Tanti yang kebetulan
menjadi mc saat itu (mba tanti dari gramedia juga makanya gue kenal), terus gue
minta izin foto sama mas Rangga serta minta ttd mas Rangga dibuku 99 cahaya
dilangit Eropa yang gue punya.
"Mba, bisa gak
saya minta foto sama mas Rangga sekalian ttd nya dibuku ini" sambil
menunjukkan buku tulisan mas Rangga dan mba Hanum tersebut.
"Oh, bisa banget
bambang" Lalu melihat antrian hadirin yang ngeliat talkshow mas Rangga
yang sedang sibuk pengen minta ttdnya, kembali bicara lagi sama gue "Nunggu dulu gakpapakan bang?".
Guepun mengiyakan "Besok mas Rangga
mau ke Gramedia Veteran. Kata mas Rangga mau bertemu karyawan-karyawan Gramedia
Veteran Banjarmasin" Lanjut mba Tanti.
"Wah, yang bener
mba?" setengah gak percaya.
|
Before |
|
After |
Tak lama kemudian akhirnya gue
berfoto dan mendapat ttd mas Rangga, guepun beranjak dari tempat itu, karena
acara sudah selesai.
Jadi inget pertama gue masuk kedalam kawasan bookfair tadi.
Gue denger mas Rangga, ngebahas tentang isu teroris yang mengatas namakan Islam
seperti artikel gue di http://suaradarijalanan.blogspot.com/2015/01/teroris-yang-mengatas-namakan-islam.html
Kayanya menarik banget buat dibikin referensi pertanyaan besok.
Keesokan harinya ditempat kerja, briefing pagi lebih awal.
Ternyata emang bener mas Rangga ke Gramedia Veteran Banjarmasin, tanpa mba
Hanum dari kemarin, dan mas Rangga menjelaskan bahwa mba Hanum sedang menjalani
operasi kelahiran anak.
Mas Rangga melakukan Talkshow bersama karyawan disini.
Setelah itu, acara yang gue tunggu-tunggu, ialah sesi tanya jawab. Dan
kebetulan gue ngeliat trailer buku setelah 99 Cahaya Dilangit Eropa yang
berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika sedikit menyentil tentang terorisme.
Kayanya mas Rangga mencoba memancing gue.
"Saya mau nanya
mas, ada 2 pertanyaan. Pertama, seperti yang saya liat trailer buku Bulan
Terbelah di Langit Amerika yang baru anda tampilkan sedikit menyinggung Isu
terorisme yang mengatas namakan Islam. Menurut anda bagaimana dengan isu
tersebut? Dan yang kedua apakah perbincangan ini boleh saya muat didalam
artikel di blog saya".
"Saya menjawab
pertanyaan no 2 terlebih dahulu ya. Sangat boleh, nanti saya bakalan share ke
media sosial saya" Dengan senyum menyemangati, lalu melanjutkan
pembicaraan "Dan jawaban saya
dipertanyaan anda yang pertama. Sangat disayangkan sekali isu tersebut. Didalam
Al-Qur'an Islam itu adalah agama damai. Dan yang kita tahu Terorisme itu ialah
penebar ketakutan dan kekacauan. Jadi tidak hak untuk Islam dihubung-hubungkan
dengan terorisme, karena artinya berlawanan. Apakah teroris berhubungan dengan
Islam? Tentu tidak. Dan sangat-sangat disayangkan pula, banyak yang menyalah
artikan Jihad adalah perang suci sedangkan didalam Al-Qur'an perang suci itu
tidak ada. Jihad menurut saya bisa diartikan mengajarkan ilmu kepada orang
lain, dan bisa diamalkan kemudian dibagi ke orang-orang sekitarnya. Dan itu
jauh lebih baik daripada perang".
Gue merasa mas Rangga sebenarnya berusaha menyampaikan bahwa
Islam sudah dipropokasi. Tapi perasaan gue itu hanya, MUNGKIN.
Usai acara, kami berfoto bersama. Dan kata-kata mas Rangga
saat itu yang teringat sampai sekarang ialah "Sudah saatnya kita foto bareng. Bambang fotonya disamping saya
saja ya".