Rabu, 18 Februari 2015

PERGANTIAN VISI MISI INDONESIA SETIAP 5 TAHUN

"Sebenarnya gue hamil" Gue bingung kenapa jadi ngenulis tulisan gak jelas kaya gituan. Oke, kita perlu serius.

Berbulan-bulan lalu Indonesia baru aja ngedapet sesosok presiden baru. Banyak pesta dari kubu partai yang berpesta akan kemenangannya, karena calon dari partai tersebut jadi pemenang. Presiden baru, Visi Misi baru lagi.
Sumber : Google
Tapi nyadar gak "Presiden baru, awal baru lagi". Maksud dari kata-kata yang gue tulis itu ialah "Belum selesai visi misi presiden sebelumnya, udah diganti sama visi misi Presiden baru lagi" (Gue nyadar, penjelasan gue kurang signifikan). Kok keliatan labil ya?

Sebelumnya gue perlu beri tau kamu (pembaca), gue nulis nih tulisan dibioskop kawasan Banjarmasin. Dan kebetulan dideket tempat gue duduk, ada remaja cina cabe-cabean sexy yang bikin gue gak fokus. Astagfirullah, goblok banget sih gue.

Gue gak tau kenapa gue jadi majang foto ayu ting-ting? (Sumber Google)
Kembali ketopik. Berhubungan dengan visi misi yang berubah tiap 5 tahun sekali. Pasti visi misi Presiden baru jauh berbeda sama presiden sebelumnya.
Kalo gitukan bikin Indonesia pas mau finish ditujuannya, gak selese karena terhalang sama presiden baru sama visi misi barunya. Mulai dari awal lagi.



Visi misi presiden sebelumnya lebih fokus ke Ekonomi, belum sampai puncaknya, eh udah diubah sama visi misi presiden barunya yang lebih fokus dipenegakan hukum. (Gue gak tau visi misi presiden baru sama presiden sebelumnya didunia nyata, jadi yang gue bicarain diatas cuma perumpamaan)
Terus bagaimana penyelesaiannya. Gue gak tau? Hehe

Tapi menurut gue...... Eh, film yang gue mau tonton udah mau mulai. Announcernya udah koar-koar kaya orang lagi beranak. Gue kasian, mending gue masuk aja ke studio. Ngomong-ngomong, gue udah lupa apa yang mau gue tulis tadi. Jadi, sampai berjumpa lagi :D.

KOTA BERKARAKTER :D

Kemaren gue jalan-jalan kesebuah kota yang mungkin kota tersebut menurut gue keren. PALANGKA RAYA. Gue salut sama tuh kota, karena mereka memperlihatkan karakter mereka yaitu kota yang penduduknya mayoritas dayak.
 
Aksi anak-anak Palangkaraya, keren abis kalian (sumber : Google)
Gue lihat banyak sekali rumah-rumah adat dayak. Gedung perkumpulan orang-orang dayak.
Palangka Raya itu kota berkembang, dan gue berharap walaupun Palangka menjadi Kota maju dikemudian hari, semoga tetep jadi kota yang berkarakter.
 
Cantik banget ya sungai di kota Banjarmasin ini (sumber : Google) Tuh disamping kanan atas ada nama yang ngemoto :D
Tidak jauh dengan kota berkarakter. Kota gue juga mempunyai karakter. Seperti selogannya "Kota Banjarmasin, Kota Seribu Sungai". Seperti yang gue liat, dikota gue ini emang banyak banget sungainya. Keren. Berkat itu, gak memungkinin kota ini buat banjir. Tapi disayangkan, sekarang sungai-sungai tersebut sudah tercemar akibat sampah-sampah yang dibuang oleh penduduk. Jangankan untuk dikonsumsi, dilihat aja gak enak.

Gue selalu berusaha gak buang sampah disungai, walaupun gue sadar lebih dari 1000 masyarakat Banjarmasin membuang sampahnya ke sungai Banjarmasin. Tapi gue berharap mereka sadar, agar tidak membuang sampahnya ke sungai. Karena kasiankan Banjarmasin, gara-gara kita buang sampah terus-menerus kesungai, kita bakalan kehilangan sungai yang menghiasi kota Banjarmasin.

KETIKA MORAL DIRACUNI KEMAKSIATAN PERKOTAAN

"Kota besar tempatnya orang-orang mempertaruhkan nasibnya" Itu yang gue pikirin waktu ngeliat Jakarta yang tiap tahunnya kedatangan perantau dari berbagai tempat di Indonesia. Gak usah jauh-jauh, tempat gue tinggal sekarang (Banjarmasin) udah jadi tempat para perantau mengadu nasib. Entah untuk cari kerja ataupun sekedar kuliah. Tapi gue bersyukur, dikota ini lah gue bisa bersilaturahmi sama berbagai orang-orang yang dari tempat jauh.
Foto yang gue temuin di Google ini adalah gedung yang keren di Banjarmasin
Gue suka sama mereka, sopan banget. Tapi bukan berarti kaum gue banyak yang gak sopan, sebagian dari kami sopan kok (Iya, sebagian).

Perlu gue ceritain, waktu SMP, gue dulu pernah tinggal dikota yang tidak terlalu besar dan jauh dari Banjarmasin, ya bisa dibilang adalah tempat yang melekat dengan nuansa religius. Gue punya temen juga disana (Yaiyalah). Tapi udah lama banget ya kalo ngomongin SMP dulu. Kita sekarang dimasa dewasa. Dan dimasa dewasa ini, banyak temen-temen SMP gue dulu yang pindah ke Banjarmasin buat ngelanjutin kuliah. Dan sekarang, kebanyakan dari mereka kejebak naluri kota, bukan temen-temen gue aja sih, orang lainpun pastinya bisa aja kejebak. Seperti kejebak sama nuansa diskotik, karena sebelumnya mereka gak pernah ngerasain itu. Masalah narkobapun bisa dengan mudah meracuni mereka. Bahkan, pergaulan bebaspun gak luput dari incaran mereka. Tapi gak semua temen smp gue dulu lo yang kejebak, ada sebagian temen gue yang gak kejebak (Iya, sebagian :D)

Diatas kita ngebicarain remaja yang dari stabil jadi Labil. Terus gimana bagi perantau yang mengadu nasib, untuk rezekinya?

Cenderung lebih banyak yang gak beruntung daripada yang beruntung. Yang udah beruntung, gue ucapin selamat menggunakan bahasa Banjar "Nah, kambang gasan pian".

Kembali gue bertanya “Gimana kalau yang gak beruntung? Walaupun gue denger ini cuma sekedar gosip, tapi WOW banget menurut gue. Tau gak, ada gosip seorang perantau, yang akhirnya menjadi germo, bahkan ada yang menjadi pelacur, dan adapula yang menjadi pengedar narkoba. Astagfirullah.

Itu bukan bagaimana kita menjadi air yang mengalir jernih ataupun mengalir keruh. Tapi bagaimana kita membuat air itu mengalir ke arah yang seharusnya.

HUKUMAN MATI KASUS NARKOBA!!!

Foto cewek yang gue dapet dari google ini, katanya nangis karena menjadi tersangka kasus narkoba
Hebat banget Indonesia gue. Udah serius  ngeberantas kasus Narkoba. Seperti halnya hukuman mati yang kita lihat ditv.

Enggak cuma orang Indonesia sendiri. Bahkan orang luar Negara Indonesia yang jualan narkoba Indonesiapun ditindak tegas. Abisss, goblok banget sih. Kok ngehancurin moral di Negara orang. Kenapa gak ngehancurin moral di Negaranya sendiri. Orang yang kaya gitu sih emang pantes di mampusin (Jujur sebenernya gue kasian sama mereka).

Gue emang yang amat terpengaruh kalau dihadepin sama hal kaya gituan, info dimanapun gue telusurin, termasuk internet. Sampai gue ketemu sama situs yang ngebuat pikiran gue kebingungan, coba lo baca ini http://m.liputan6.com/news/read/2162072/beda-nasib-rani-andriani-dengan-2-sepupu-yang-dapat-grasi-sby.

Pas gue udah selesai ngebaca. Kok gue bingung? Gembong narkoba di ampuni yang jadi kurirnya malah tetap dihukum mati. Disitus itukan gue ngebaca, ada 2 orang gembong narkoba terus ada 1 kurir, jadi ke 3 orang tersebut ketauan jadi 'pemasok narkoba' oleh polisi. Abis itu mereka ditangkap. Dibawa kesidang, sampai pada akhirnya mereka divonis mati. Abis itu, ketiga tersangka tersebut mengajukan pengampunan ke presiden. Hasilnya, 2 orang diampuni, 1 orangnya gak ada jawaban (Otomatis tetep dihukum mati). Tapi coba lo pikirin men, 2 orang yang diampuni seperti yang gue bicarain diatas ialah gembongnya, sedangkan 1 orang yang gak dijawab pengampunannya kok malah kurirnya. Situasi yang bener-bener biadab.

Kenapa ya, yang lebih berdosa malah diampuni. Tapi yang tidak lebih berdosa sebaliknya. Itu dizaman kepemimpinan SBY lo? Pertannyaan gue sekali "APA SIH YANG DIPIKIRIN SBY?"

Kalau mau ngehukum, sesuaiin aja dong. Gak perlu deh, mainin hukum yang tajam kebawah tapi tumpul keatas.

Senin, 02 Februari 2015

MENURUT PENULIS DARI 99 CAHAYA DILANGIT EROPA

Gue ketemu di Google foto diatas, jadi langsung gue share aja.

Suatu kehormatan buat gue, bisa ketemu sama penulis 99 Cahaya di Langit Eropa. Awalnya pada acara bookfair dan mas Rangga yang di Undang Gramedia ke Bookfair Banjarbaru tersebut melakukan talk show tapi sekarang mas Rangga sudah pada sesi tanya jawab. Gue gak mau ketinggalan untuk bertanya dimomen tersebut. Dan gue bertanya.

"Mungkin ada saran untuk penulis agar tulisannya tersebut bisa menjadi tulisan yang berkualitas" jauh berbeda dengan pertanyaan orang-orang yang sebelumnya bertanya. Dan akhirnya mas Rangga menjawab.

"Mas Bambang penulis juga?"

"Iya mas rangga, masih proses"       

"Bagus banget" Menyanjung, lalu melanjutkan "Jadi ya mas bambang, menulis itu harus dengan perasaan bukan dalam keadaan terpaksa. Hanum, disaat menulis, dia sampai mengeluarkan air mata saking dia merasakan kejadian yang dia tulis. Jadi lembaran buku itu sudah biasa basah, karena hal itu" Lalu dia meneruskan "Satu lagi, harus dikejar deadline. Contohnya saja, saat kita dikejar deadline kita akan lebih cepat menulis apa yang ingin kita tulis. Tanpa kita sadari, sebenarnya kita sedang berlatih dan akhirnya terbiasa. Bahkan salah satu buku yang kami terbitkan ada yang ditulis dengan waktu 1 bulan saja".

Gue terkagum-kagum, gak masuk akal buku tebel bisa diselesein dalam 1 bulan, tapi itu nyatanya.
Jawaban dari pertanyaan gue udah selesai dan lanjut kepertanyaan orang lain. Abis itu gue langsung menyapa mba Tanti yang kebetulan menjadi mc saat itu (mba tanti dari gramedia juga makanya gue kenal), terus gue minta izin foto sama mas Rangga serta minta ttd mas Rangga dibuku 99 cahaya dilangit Eropa yang gue punya.

"Mba, bisa gak saya minta foto sama mas Rangga sekalian ttd nya dibuku ini" sambil menunjukkan buku tulisan mas Rangga dan mba Hanum tersebut.

"Oh, bisa banget bambang" Lalu melihat antrian hadirin yang ngeliat talkshow mas Rangga yang sedang sibuk pengen minta ttdnya, kembali bicara lagi sama gue "Nunggu dulu gakpapakan bang?". Guepun mengiyakan "Besok mas Rangga mau ke Gramedia Veteran. Kata mas Rangga mau bertemu karyawan-karyawan Gramedia Veteran Banjarmasin" Lanjut mba Tanti.

"Wah, yang bener mba?" setengah gak percaya.
Before
After

Tak lama kemudian akhirnya gue berfoto dan mendapat ttd mas Rangga, guepun beranjak dari tempat itu, karena acara sudah selesai.

Jadi inget pertama gue masuk kedalam kawasan bookfair tadi. Gue denger mas Rangga, ngebahas tentang isu teroris yang mengatas namakan Islam seperti artikel gue di http://suaradarijalanan.blogspot.com/2015/01/teroris-yang-mengatas-namakan-islam.html Kayanya menarik banget buat dibikin referensi pertanyaan besok.

Keesokan harinya ditempat kerja, briefing pagi lebih awal. Ternyata emang bener mas Rangga ke Gramedia Veteran Banjarmasin, tanpa mba Hanum dari kemarin, dan mas Rangga menjelaskan bahwa mba Hanum sedang menjalani operasi kelahiran anak.

Mas Rangga melakukan Talkshow bersama karyawan disini. Setelah itu, acara yang gue tunggu-tunggu, ialah sesi tanya jawab. Dan kebetulan gue ngeliat trailer buku setelah 99 Cahaya Dilangit Eropa yang berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika sedikit menyentil tentang terorisme. Kayanya mas Rangga mencoba memancing gue.

"Saya mau nanya mas, ada 2 pertanyaan. Pertama, seperti yang saya liat trailer buku Bulan Terbelah di Langit Amerika yang baru anda tampilkan sedikit menyinggung Isu terorisme yang mengatas namakan Islam. Menurut anda bagaimana dengan isu tersebut? Dan yang kedua apakah perbincangan ini boleh saya muat didalam artikel di blog saya".

"Saya menjawab pertanyaan no 2 terlebih dahulu ya. Sangat boleh, nanti saya bakalan share ke media sosial saya" Dengan senyum menyemangati, lalu melanjutkan pembicaraan "Dan jawaban saya dipertanyaan anda yang pertama. Sangat disayangkan sekali isu tersebut. Didalam Al-Qur'an Islam itu adalah agama damai. Dan yang kita tahu Terorisme itu ialah penebar ketakutan dan kekacauan. Jadi tidak hak untuk Islam dihubung-hubungkan dengan terorisme, karena artinya berlawanan. Apakah teroris berhubungan dengan Islam? Tentu tidak. Dan sangat-sangat disayangkan pula, banyak yang menyalah artikan Jihad adalah perang suci sedangkan didalam Al-Qur'an perang suci itu tidak ada. Jihad menurut saya bisa diartikan mengajarkan ilmu kepada orang lain, dan bisa diamalkan kemudian dibagi ke orang-orang sekitarnya. Dan itu jauh lebih baik daripada perang".
Gue merasa mas Rangga sebenarnya berusaha menyampaikan bahwa Islam sudah dipropokasi. Tapi perasaan gue itu hanya, MUNGKIN.


Usai acara, kami berfoto bersama. Dan kata-kata mas Rangga saat itu yang teringat sampai sekarang ialah "Sudah saatnya kita foto bareng. Bambang fotonya disamping saya saja ya".

BATU BARA KALIMANTAN BISA HABIS

Sumber : Google

KALIMANTAN adalah provinsi penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Tapi kok sumber daya alam yg menggunung tersebut tidak membuat kalimantan ini merasakan keunggulannya. Seharusnya kalimantan merasakan hasil keunggulannya itu, contoh pembangunan yg besar melebihi jakarta. Jakarta aja gak ngehasilin SDA yg tidak lebih besar dari Kalimantan kok malah lebih maju.
Jangankan pembangunan, kalimantannya aja sering mati lampu. Gue emang minim pengetahuan tentang batu bara, soalnya gue bukan orang IPA. Tapi yg gue tahukan batu bara bisa menjadi bahan bakar yg mungkin diperlukan untuk membuat listrik. Kok malah kalimantan sering mati lampu?
Kalimantan ibaratkan sapi penghasil susu. Sapi diperah untuk menghasilkan susu sampai kurus, tapi sapi sendiri gak ngerasain susunya sendiri (tapikan kerja keras sapi diganti sama rumput yg berlimpah). Berarti timbal balik perlu dilakukan.
Sebenarnya gue ngenyayangin sekali karena Penguasa kalimantan kurang memperhatikan kalimantannya sendiri.
Kalimantan emang penghasil batu bara yg besar, tapi ingat sesuatu tidak akan awet. Batu Bara dikalimantan pasti bisa habis.

Jangan kecewakanrakyat seperti gambar yang saya temuka di google ini
Oiya, Kalimantan juga dihormati berkat hasil batu baranya. Tapi, ingat saat batu bara habis dikalimantan ini. Mungkin mereka penanam saham, akan menganggap kalimantan hanya sampah. Seperti halnya beberapa tambang bekas penggalian batu bara yg sudah habis. Ada beberapanya tidak dilakukan penghijauan (gue gak tau apa namanya, yg pasti itu tanggung jawab perusahaan penambang). Habis manis sepah dibuang.

ORDE BARU


Gue UAS ada pertanyaan "Apa tujuan hukum dibuat?" Ya gue jawab, "untuk mengatur masyarakat disuatu negara agar tujuan negara tercapai". Seharusnya gue nulis perlu tambahan menjadi PEJABAT NEGARA jadi seharusnya jawaban gue "untuk mengatur masyarakat disuatu negara agar tujuan PEJABAT NEGARA tercapai". Licik memang.

Sumber : Google
Ngomong-ngomong UU Pilkada yg udah disahkan 2014 kemarin. Hasilnya tidak menyenangkan. Secara langsung sudah mencederai demokrasi Indonesia. Gak salah ya, dulu banyak pengorbanan untuk mencapai yg namanya demokrasi. Tragedi trisakti dan semanggi contohnya. Banyak sekali yg menjadi korban, demi demokrasi terhadap pimpinan Indonesia yg otoriter. Kasian Indonesia dihadapkan dengan masalah yg pelik.

Mungkin pejabat negara zaman sekarang sedikit demi sedikit ingin membawa kembali Indonesia ke zaman ORDE BARU. Jahat banget tuh pejabat. Tapi, tidak semua pejabat itu jahat.

Sebaiknya-baiknya zaman ialah zaman sekarang. Kalau orang mengatakan bahwa zaman dulu adalah zaman yg lebih baik dari zaman sekarang karena barang serba murah "Hello, coba bandingin sama harga upah sekarang sama upah zaman dulu deh baru bicara konyol kaya gituan".

Dulu kalau misalnya ada orang yg meneriakkan keadilan ke pemerintah, gak kehitung hari dia pasti mati. Kalau zaman sekarang ada orang meneriakkan keadilan kepada pemerintah, pasti pemerintah mencoba benahi (sebagian).

Dan juga seseorang meneriakkan keadilan. Langsung mati, langsung dianggap tidak terjadi apa-apa, tak ada satupun orang yg berani menggugat. Sekarang, seseorang meneriakkan keadilan, langsung mati, pasti segenap kelompok menggugat. Walaupun kita lihat banyak kematian aktifis tidak ditindak lanjuti dengan akal cerdas aparat yg berwenang.

Mungkin, persamaan antara zaman sekarang sama zaman orde baru, cuma pembangunan yg tidak merata. Dan ketidak seimbangan pemberian jatah yg diterima suatu provinsi terhadap sumber daya alam yg mereka hasilkan. Tapi gak itu aja sih, pasti kawan-kawan tau apa aja kesamaan antara zaman orde baru sama zaman sekarang.

DILEMA KPK VS POLRI


Salah satu ke DILEMA an tentang “KPK VS POLRI”, bakalan gue tulis dibawah ini. Lo boleh nganggep ini lucu-lucuan, tapi boleh juga ini lo anggap sesuatu yang harus dikritisi. Mari dinikmati :

Sumber : Google
1. Ketika Presiden mencalonkan Budi Gunawan (BG) untuk menjadi KAPOLRI, tiba-tiba saja KPK menunjuk BG sebagai tersangka karena kasus korupsi. Sebenarnya kasus ini sudah sangat lama, ditahun 2006. Walaupun kasus ini sudah sangat lama, tapi kasus ini sudah sangat hebat untuk menampar keadaan Presiden yang mencalonkan BG.

2. Tapi aneh sekali kenapa BG dijatuhi tuduhan oleh KPK sehabis dicalonkan presiden menjadi kapolri, kalau begitukan urusan jadi runyam. Coba kalau seandainya sebelum dicalonkan menjadi kapolri tuduhan itu diluncurkan, gak bakal runyam dan panjang seperti sekarang ini, lagian kasusnya udah lama sekali, tahun 2006.

3. Walau berstatus tersangka, BG tetap didukung DPR untuk menjadi KAPOLRI. Dan DPR pun segera mendesak Presiden agar segera melantik BG menjadi KAPOLRI. Masalahnya jika BG dilantik, dan setelah itu ternyata BG terbukti korupsi, Presiden akan buruk dimata masyarakat karena sudah melantik koruptor.

4. Setelah kejadian penangkapan BG karena kasus 2006, tiba-tiba saja POLRI menangkap wakil ketua KPK Bambang W (BW) karena kasus yang terjadi ditahun 2010.

5. Banyak masyarakat yg meminta agar kasus BW ditutup. Tapi jika kasus tersebut ditutup, itu sama saja menodai hukum.

6. Tapi jika Presiden meneruskan kasus  wakil ketua KPK tersebut, menurut UU yang ada di KPK, maka anggota KPK yg terlibat (menjadi tersangka) akan di non aktifkan. Kalau begitu posisi KPK akan melemah, karena pimpinan KPK berkurang. Dan Koruptorpun berdendang. Ayak mang ~

7. Banyak masyarakat ber unjuk rasa tentang "SAVE KPK" tapi anehnya banyak yang jadi pemimpin dalam unjuk rasa tersebut ialah anggota KPK sendiri. Seharusnya anggota KPK tetap fokus kepada tugasnya, bukan sibuk untuk berunjuk rasa. Begitupun POLRI. Unjuk rasa tersebut bukan saja melakukan penghinaan terhadap Instansi, bahkan Presiden jadi topik unjuk rasa tersebut.

8. Presiden sepertinya memilih diam untuk menentukan KEPRES (Keputusan Presiden), tapi masyarakat mendesak agar Presiden mengeluarkan kepresnya secepatnya, bahkan ada masyarakat menghina karena kepres lambat dikeluarkan. Slow ajaa mamen.

9. Presiden mempunyai pilihan bicara sementara atau tidak. Tapi yang jadi masalah, seandainya presiden banyak bicara dalam hal ini, takutnya bakalan salah bicara. Seperti halnya Mentri Polhukam dengan "TEDJO" nya.

Sebenarnya masih banyak lagi sih, ke dilema an presiden dalam hal ini. Kita sebagai masyarakat, cuma bisa melihat dan memberi masukan. Tapi kita tidak pantas untuk berbicara seenaknya. Kita perlu menghormati hukum dan keputusan presiden nanti. Pastinya ketika kepres dikeluarkan, bagaimanapun hasilnya pasti ada yg kecewa ataupun sebaliknya. Yaudah enjoy aja.

KPK VS POLRI MUNGKIN AJAKAN PENYIBUKAN POLITIK


     Sibuk kerja, sibuk tidur, sibuk diskusi, sibuk ngegosip. Banyak kesibukan yang ada didunia ini. Tapi, kesibukan kali ini bukan penyibukan biasa? Penyibukan politik akan kasus-kasus aneh. Yang ngebuat presiden puyeng. Ingat masalah RUU PILKADA yang sekarang udah jadi UU resmi. Kenapa DPR mengesahkan UU tersebut? Menurut gue, DPR sudah ngerasa bahwa kekuasaannya sudah mulai rapuh karena ngeliat presiden dan mentri-mentrinya kerja dengan idealis bukan materi. Jadi berkat UU tersebut, DPR bisa mengatur siapa yang bisa menjadi Gubernur, yang bisa menguntungkan posisi orang-orang DPR. Astagfirullah gue su udzon. Oiya itu salah satu penyibukan politik.

Gue ketemu foto ini di google, keren banget kata-katanya.
     Nah sekarang kita ngeliat lagi drama KPK VS POLRI. Menurut gue, pinter banget skenarionya. Bahkan penyibukan ini, bisa jadi wabah yang membuat nama baik presiden rusak. Coba lo pikir, calon kapolri yang dipilih presiden tak berselang waktu ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Mengingat kasus ini adalah kasus 2006. Aneh banget KPK gak ngebuka kasus itu dari dulu. Terus aneh juga KPK ngebuka kasus ini pas presiden memilih calon kapolrinya. Seandainya calon kapolri tersebut di tetapkan sebagai tersangka korupsi sebelum dipilih presiden, gue rasa gak bakalan jadi besar ini masalah, seperti halnya masalah yang kita lihat dimedia-media tentang "KPK VS POLRI".

     Sepertinya ini skenario penyibukan politik untuk menutupi isu tertentu, atau skenario politik untuk tujuan tertentu oleh oknum-oknum tertentu.

APA MOTIF DARI TIMBULNYA KASUS DITAHUN 2006 INI? "PEMBENARAN DAN KEBENARAN"


GUE lagi ngeliat sidang PARIPURNA DPR-RI tentang pemilihan KAPOLRI. Biasalah perdebatan para wakil rakyat dan kali ini tentang siapa yg pantas menjadi KAPOLRI. Dan topik terhangat dalam perdebatan tersebut ada calon KAPOLRI yg terlibat kasus korupsi. Tapi yg gue bingung, orang pilihan presidenlah yg menjadi tersangka "Budi Gunawan". Sebelumnya coba lo baca artikel ini "http://nasional.kompas.com/read/2015/01/13/17104511/Nasdem.Budi.Gunawan.Tersangka.KPK.Menampar.Muka.Presiden.Jokowi" Lah kok pas calon dipilih presiden, KPK langsung mengatakan bahwa pak budi itu tersangka korupsi. Tamparan yg sangat pedas "aaawwww". 

Sumber : Google coy
Yg gue bingung, kenapa gak sebelum-sebelumnya aja kpk ngenuduh pak budi sebagai tersangka, daripada pas dipilih presiden calonnya, baru menjatuhkan tuduhan, kalo kaya ginikan urusannya jadi runyam. DPR debat lagi. Kayanya ada permainan politik yg gak suka kalau pak budi jadi kapolri, dan pihak tersebut mencari kesalahan sekecil-kecilnya yg pernah dilakukan pak budi, dan kasus korupsi penyuapan yg diterima oleh pak budipun menyebar. Tapi yg perlu dipertimbangkan itu benar atau tidak. Tahukan Politik sekarang yg suka dimain-mainin, itu gak boleh.

Seperti yg udah gue baca di http://nasional.kompas.com/read/2015/01/14/19503641/Jokowi.Mengaku.Sudah.Cek.Rekening.Gendut.Budi.Gunawan.dan.Hasilnya.Wajar" presiden sudah mencek apa pak budi pantas untuk jadi kapolri atau tidak, dan hasilnya presiden menyetujuinya. Ingat presiden kita gak bodoh, dia tahu yg mana yg baik atau enggak buat aparat rakyatnya. Tapi itu bisa menjadi pegangan kita, belum tentu pa budi salah. Tapi dalam hal ini gue gak nganggep kpk gak bener.

sumber : Google coy
"http://nasional.kompas.com/read/2015/01/14/18281101/Di.DPR.Budi.Gunawan.Tunjukkan.Surat.yang.Nyatakan.Rekeningnya.Wajar" Setelah gue baca secara telaah (gue gak ngerti apa artinya telaah), kok gue gak ngenemuin ya bukti bahwa pak budi salah, bahkan KPK tidak menjelaskan secara detail kenapa KPK memberikan status tersangka sama pa budi. Mungkin, gue aja yg gak ketemu sama artikel yg menjelaskan secara detail tentang hal diatas. Tapi KPK harus terus berusaha, karena keadilan perlu ditegakkan. Tapi kasusnya udah lama banget ya 2006 (kaya buku pelajaran aja KTSP 2006). Tapi gue yakin walaupun presiden terlanjur melantik pak budi menjadi kapolri, jika terbukti oleh KPK, presiden pasti langsung ganti kok.

"http://nasional.kompas.com/read/2015/01/15/18415511/.Kalau.KPK.Berhasil.Jadikan.Budi.Gunawan.Terdakwa.Jokowi.Pasti.Menggantinya." Kembali gue ingatin masalahnya, jika pak budi udah dilantik jadi kapolri, tapi ternyata pak budi emang terlibat korupsi. Main ganti sih gampang. Masalahnya, reputasi presiden dimata rakyat itu yg kaya gimana, yg udah ngelantik penjahat. Tapi mudahan aja yg terbaik aja yg terjadi.