Katanya
kalau tidak mempunyai title sarjana susah mendapat pekerjaan? Jadi, apakah
punya title sarjana itu membuat kita mudah mendapat kerja?
Banyak dari orang-orang yang
ingin menggapai cita-citanya mengharuskan diri mendapatkan title sarjana
terlebih dahulu, walaupun itu menjadi dokter, insinyur, direktur bank, dan
sebagainya, perlu yang namanya title sarjana sesuai kompetensi yang berhubungan
dengan cita-citanya tersebut.
Mereka
melakukan apapun demi mendapatkan sebuah title walaupun dengan cara halal atau
tidak halal sekalipun. Dan ada tersiar cerita sang orang tua menjual harta yang
dimilikinya demi sang buah hati, rumahpun mereka jual demi anaknya mendapat
title sarjana tersebut (sebuah cerita jalanan). Tapi bagaimana kalau itu
kenyataan? Sangat membanggakan mendengar hal itu.
Seperti yang kita lihat,
Indonesia mempunyai banyak sekali sarjana yang tersedia. Saking banyaknya,
sampai-sampai sarjana di Indonesia ada saja yang tidak kebagian pekerjaan dan
menjadi pengangguran. Jadi, apa gunanya title tersebut? Coba kita lihat cerita diatas,
orang tua menjual rumah demi anaknya, tapi sang anak tidak mendapat pekerjaan.
Sungguh, pengorbanan sang orang tua terlihat sia-sia.
Sebenarnya situasi banyaknya
sarjana yang tidak mendapat pekerjaan hanya dikota-kota besar. Walaupun saya
tinggal dilingkungan yang sebenarnya mudah mendapat pekerjaan dengan UMP yang
rendah daripada kota lain dan harga perkakas hidup disini terlihat lebih mahal
dibanding kota yang UMPnya lebih besar *ups. Tetapi tinggal menunggu waktu saja,
sampai pada masa sarjana sulit mendapat pekerjaan ditempat saya tinggal.
Ini adalah masalah besar untuk
negara. Apakah hal ini sudah dipikirkan oleh pemerintah untuk penyelesaiannya,
ya pastinya sudahlah. Tapi penyelesaiannya tak semudah membalik badan.
Walaupun
begitu, pemerintah harus tetap memikirkan masalah tersebut, karena banyaknya
sarjana pengangguran adalah salah satu masalah rumit yang dihadapi Indonesia.
Apakah hal ini terjadi karena salah pemerintah, sistem pendidikan, ataupun
salah sarjana itu sendiri dan hanya tuhan yang tahu? Atau anda.
Masalah Sarjana Pengangguran
bahkan sudah menjadi opini hangat dan menjadi suatu hal yang menakutkan bagi
calon sarjana di Indonesia. Apa sih opini masyarakat tentang hal ini, monggo
opininya mas dan mbanya?
GALI TERUS POTENSI, KALAU BELUM DAPAT PEKERJAAN MASIH BISA JADI USAHAWAN "AYUB SIMANJUNTAK"
Sudah
seharusnya pemerintah memperbanyak lapangan pekerjaan. Dana pemasukan ke
pemerintah yang dikira-kira berlebih, bisa dilarikan kepembuatan atau perluasan
lapangan kerja.
Walaupun
pemerintah bertanggung jawab dalam hal ini, MAHASISWA zaman sekarang juga mesti
pandai membaca situasi, jangan cuma tau mengejar ilmu, atau menyalahkan
pemerintah terus-terusan, tapi sebelum lulus usahakan punya link, relasi, atau
kenalan yang bisa menciptakan kerjasama
dan menjadi partner kerja. Gali terus potensi, kalaupun lulus dan
menjadi sarjana lalu belum bisa mendapat kerja ditempat orang, sarjana kan
masih bisa menjadi USAHAWAN.
SARJANA YANG PENGANGGURAN BUKAN
KARENA SYSTEM PEMBELAJARAN YANG SALAH "ADELIA DAMAYANTI"
Bukan karena sistem pendidikang
yang diberikan itu salah. Untuk
pendidikan sih menurut saya bukan untuk mencari pekerjaan, tetapi bertujuan
untuk membuka wawasan mahasiswanya tentang dunia yang benar-benar luas dan
banyak hal yang perlu diperhatikan.
Jika
setelah lulus tapi masih menganggur. Itu tergantung orangnya, apakah di mau
bersungguh-sungguh mencari pekerjaan atau tidak?
Kemalasan dan kepercayaan diri
menjadi penyebab utama dari seorang lulusan perguruan tinggi menjadi
pengangguran atau tidak. Banyak orang yang berpendapat bahwa kalau setelah
menjadi sarjana maka akan bisa segala-galanya.
Padahal yang menjadikan orang bisa menjadi segala-galanya adalah wawasan
yang dipupuk dari masa kuliah. Wawasan tersebut membuat kita tahu bahwa dalam
bekerja memerlukan percaya diri, kreativitas, terus berusaha, dan selalu
menghadapi masalah dengan kepala dingin.
TERGANTUNG INDIVIDU DAN KONDISINYA "AMINUDDIN"
Sarja Pengangguran. Hmm, menurut
saya ada banyak point dari masalah ini. Tapi, kita ringankan menjadi 2. Kenapa
sarjana pengangguran berkembang biak dan mungkin ini bisa menjadi
penanggulangan :
1.
Pemerintah yang bergerak
Itu
sudah menjadi kewajiban mereka untuk mengatasi masalah ini. Tapi melihat
keadaannya yang sekarang, hmmmm. Tapi berhubung saya adalah orang baik, jadi
saya tidak berpikir negatif terhadap pemerintah haha. Mungkin pemerintah sudah
bertindak tapi mereka belum menemukan hasil atau masih dalam proses.
2.
Sarjana yang bergerak sendiri
Menurut
saya para calon sarjana perlu membentuk suatu usaha sebelum mereka menjadi
sarjana. Bahkan usaha bisa dijalur seni misalnya musik, teater, dsb. Tergantung
individu masing-masing.
Contoh
: Kalau sarjana yang mengkritik pemerintah, iya kalau sarjana memenuhi syarat
(dalam tanda kutip). Tapi kalau tidak
memenuhi syarat, kritik/tindakan dari sarjana tersebut terjadi sia-sia dan
bahkan pemerintahan bisa menganggap itu sebagai penghinaan.
Tapi, kembali lagi kepada
melihat situasi yang terjadi sekarang. Menurut
saya permasalahan ada diakar. Siapa pemerintahnya dan latar sosial. Kecuali ada
superhero yang bisa mencabut akar tersebut dan menanam dengan yang lebih baik,
apakah anda superhero itu? Yaaah, walau terdengar mustahil dan berbau harapan
kosong, tapi bisa saja itu terwujud whahahaha.
Banyak
pilihan hidup, mau menjadi martil untuk pemerintah atau menjadi cahaya baru
dipemerintahan terserah sajo. Tapi ingat, kita harus menerima segala
kemungkinan. Ceek dor!!!
@@@@
Sedikit dari opini-opini yang
saya kutip dari teman-teman sekitar. Mungkin saja itu bisa menjadi reverensi
kita menjalani hidup. Sampai berjumpa lagi, sekian dan terimakasih.
Mari berbagi wawasan dan
masukannya agar kami bisa mensajikan yang terbaik Di Forum Aspirasi Masyarakat.